Matangglumpangdua, Selasa (04/09) Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) wilayah XIII Aceh, Prof.Dr.Faisal Rani,SH.,M.Hum mengharapkan agar tidak ada lagi perbedaan antara PTS dan PTN, hal tersebut harus dihilangkan karena dalam UU sudah dijelaskan bahwa keduanya mempunyai kedudukan sama.
Hal tersebut disampaikan kepala Lembaga layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) wilayah XIII (dulu kopertis wil XIII) pada kuliah umum, mengawali kuliah perdana mahasiswa Universitas Al Muslim (Umuslim) tahun akademik 2018/2019, berlangsung di Auditorium Academic Center (AAC) Ampon Chiek Peusangan,kampus Umuslim
Kuliah umum yang dihadiri ratusan mahasiswa Umuslim ini, menurut Prof.Dr.Faisal Rani,SH.,M.Hum, ke depan paradigma Perguruan Tinggi harus dirubah, dikotomi PTS dan PTN harus dihilangkan, makanya nama Kopertis sekarang dirubah namanya menjadi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI).
Sekarang semua perguruan tinggi diarahkan membangun budaya mutu agar memiliki daya saing tingkat global dan di bursa tenaga kerja. Mutu menjadi tujuan utama sebuah perguruan tinggi, akreditasi menjadi ukuran untuk melihat sebuah perguruan tinggi berkualitas. Lulusan yang mencari kerja, dilihat akreditasi program studi bukan pada perguruan tinggi negeri (PTN) ataupun PTS, jelas mantan Dekan Fakultas Hukum Unsyiah ini.
Prodi di PTN belum tentu lebih bagus dari PTS, seperti beberapa universitas di kota besar dan luar negeri, ada prodi di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) lebih berkualitas dibandingkan PTN, jelas Prof.Faisal Rani,SH.,M.Hum.
Bahkan banyak PTN sekarang, telah merubah statusnya seperti Badan Layanan Umum (BLU), kalau BLU berarti pengelolaannya hampir sama dengan mengelola PTS (swasta).
Pada kesempatan tersebut Prof.Faisal Rani, SH,.M.Hum menyampaiakan materi, berhubungan dengan peningkatan mutu pendidikan Tinggi di Era Revolusi Industri 4.0. Menurut mantan Dekan Fakultas Hukum Unsyiah tersebut. perguruan tinggi merupakan lembaga formal, diharapkan dapat melahirkan tenaga kerja yang berkompoten, guna mnghadapi industri kerja yang seiring dengan kemajuan teknologi.
Suatu perguruan tinggi untuk meraih kesuksesan, harus meningkatkan skill lulusan, semua bidang harus meningkatkan kualitas, karena kuantitas bukan lagi menjadi indikator utama dewasa ini, ungkap Prof Dr.Faisal Rani,SH.,M.Hum Teknologi diperlukan karena merupakan hasil pengembangan dan rekayasa ilmu pngetahuan, tujuannya untuk membuat manusia mudah untuk hidup Jadi kelahiran teknologi bukan untuk merusak, yang merusak itu berarti sudah keluar dari koridor niat dari proses pengembangan ilmu pengetahuan,jelasnya.
Menurut Prof.Faisal Rani di era revolusi industri 4.0 sekarang, akan mesdisrupsi berbagai aktivitas manusia, termasuk di dalamnya bidang ilmu pengetahuan dan iptek serta pendidikan tinggi. Makanya revolusi industri 4,0 tantanganya sangat berat, semua pihak harus menyikapi secara cepat dan tepat.
Turut menyampaikan sambutan Rektor Umuslim Dr.H.Amiruddin Idris, SE.,MSi, mengucapkan terimaksih atas kehadiran Ketua LLDIKTI dan merupakan momen silaturahim, karena Prof.Faisal Rani merupakan pejabat baru pada Lembaga tersebut.
H.Amiruddin Idris juga mengulas perkembangan kampus Umuslim, yang berada di sebuah kecamatan dan menyampaikan kesiapannya menjadi tuan rumah berbagi kegiatan dari LLDIKTI Aceh. Umuslim saat ini merupakan sebuah PTS yang telah memperoleh nilai akreditasi Perguruan Tinggi (APT) dengan nilai Baik (B) dari BAN-PT, dan hampir semua program studi juga sudah terakreditasi dengan nilai Baik (B).
Universitas Al Muslim juga merupakan PTS di wilayah LLDIKTI XIII, yang paling banyak meluluskan dosennya dalam sertifikasi dosen (Serdos) , jelas Dr.H.Amiruddin Idris,SE.,MSi. Pada kesempatan tersebut, Rektor mengharapkan bimbingan dan pembinaan dari kepala LLDIKTI Wilayah XIII Aceh, agar kampus kebanggaan masyarakat Bireuen ini menjadi lebih baik lagi dan bisa bersaing untuk tingkat global. Acara dihadiri ketua yayasan Almuslim Peusangan, wakil rektor, dosen, ormawa, ratusan mahasiswa dan sivitas akademika lainnya. (Humas-PIP)