
BIREUEN_ 21 Agustus 2025 — Program Studi Teknik Sipil di Universitas Almuslim (Umuslim) meraih akreditasi dengan predikat “Baik Sekali” dari Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) Teknik melalui SK No. 0624/SK/LAM Teknik/AS/VIII/2025. Pencapaian ini menandai keberhasilan universitas dalam meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas lulusan yang kompetitif di bidang teknik sipil.

Keputusan resmi tersebut berlaku selama lima tahun ke depan, mulai 14 Agustus 2025 hingga 14 agustus 2030. Pengakuan ini didasarkan pada hasil evaluasi komprehensif terhadap kurikulum, fasilitas, kualitas dosen, penelitian, serta kerjasama industri yang telah dijalin oleh prodi selama ini.
Rektor Universitas Almuslim, Dr. Marwan, M.Pd., dalam sambutannya mengungkapkan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras seluruh civitas akademika dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk mahasiswa, dosen, staf, dan mitra industri. “Pencapaian ini menjadi motivasi kami untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan agar mampu menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan global dan berkontribusi secara nyata dalam pembangunan nasional,” ujarnya.
Selain itu, Dekan Fakultas Teknik, Dr. Muhammad Yanis, S.T.,M.T., menyampaikan bahwa capaian ini merupakan bukti bahwa program studi Teknik Sipil di fakultas mereka telah memenuhi standar nasional dan internasional, serta mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi tinggi dalam bidang teknik sipil, mulai dari perencanaan, pembangunan, hingga pengelolaan infrastruktur.
Pencapaian ini juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing mahasiswa dan lulusan Universitas Almuslim di tingkat nasional maupun internasional. Dengan akreditasi “Baik Sekali”, program studi ini semakin diminati oleh calon mahasiswa yang ingin menempuh pendidikan di bidang teknik sipil, dan menjadi indikator bahwa universitas tersebut mampu bersaing dengan perguruan tinggi lain di Indonesia.
Rektor menambahkan bahwa ke depan, universitas akan terus berupaya memperkuat kualitas prodi melalui peningkatan fasilitas laboratorium, pengembangan kurikulum berbasis industri, serta menjalin lebih banyak kerja sama dengan perusahaan konstruksi dan infrastruktur besar untuk meningkatkan relevansi dan pengalaman praktis mahasiswa.(Muzammil)
