
Kuala Lumpur, 9 September 2025 — Universitas Almuslim (Umuslim) Bireuen menghadiri undangan khusus dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur) dalam acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) program praktik mengajar mahasiswa Indonesia di Malaysia. Penandatanganan MoU berlangsung di Nilai Spring Resort Hotel, Negeri Sembilan, Malaysia, dan dilakukan langsung bersama Dato’ Hermono, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Malaysia.
Kerja sama ini merupakan inisiatif besar KBRI Kuala Lumpur yang melibatkan 80 perguruan tinggi negeri dan swasta dari seluruh Indonesia. Mahasiswa dari kampus-kampus tersebut nantinya akan dikirim ke Malaysia untuk mengajar di berbagai sanggar seni belajar yang didirikan oleh warga negara Indonesia (WNI) maupun komunitas masyarakat Indonesia. Sanggar ini berfungsi sebagai ruang pendidikan alternatif bagi anak-anak Indonesia yang belum memiliki akses ke sekolah formal di Malaysia.
Rektor Universitas Almuslim, Dr. Marwan, yang hadir langsung dalam acara ini menyampaikan apresiasinya terhadap langkah KBRI Kuala Lumpur. “Program ini adalah kesempatan emas bagi mahasiswa Universitas Almuslim untuk belajar sekaligus mengabdi. Selain melatih keterampilan mengajar, mahasiswa juga dapat merasakan pengalaman berharga berinteraksi dengan komunitas diaspora Indonesia di Malaysia. Kami berharap, melalui kerja sama ini, mahasiswa kami dapat menjadi duta pendidikan dan budaya bangsa,” ungkapnya.
Acara penandatanganan MoU juga disertai arahan dari Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur, Prof. Dr. Muhammad Firdaus, S.P., M.Si, yang menegaskan bahwa praktik mengajar ini bukan sekadar program akademik, tetapi juga bagian dari diplomasi pendidikan. “Mahasiswa tidak hanya hadir untuk mengajar, tetapi juga membawa semangat kebangsaan dan memperkuat identitas anak-anak Indonesia di luar negeri,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, para pengelola sanggar seni belajar turut diundang dan menyampaikan tantangan yang mereka hadapi, mulai dari keterbatasan fasilitas hingga kebutuhan tenaga pengajar yang berkesinambungan. Pertemuan ini menjadi ruang dialog penting yang mempertemukan perguruan tinggi Indonesia dengan realitas pendidikan anak-anak diaspora di Malaysia.
Keterlibatan Universitas Almuslim dalam program ini sejalan dengan visi kampus untuk mengintegrasikan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Melalui pengalaman praktik di luar negeri, mahasiswa tidak hanya meningkatkan kompetensi akademik, tetapi juga memperluas wawasan global dan menumbuhkan kepekaan sosial.
Dengan partisipasi aktif ini, Universitas Almuslim meneguhkan perannya sebagai kampus yang peduli terhadap masyarakat Indonesia di mana pun berada, sekaligus mendukung diplomasi pendidikan Indonesia di tingkat internasional.[Muzammil]
