Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Almuslim melaksanakan kegiatan field trip di Gampong Kapa Kabupaten Bireuen


Matangglumpangdua_ Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Almuslim melaksanakan kegiatan field trip dengan tema “Studi Lapangan Agroforestry dan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) sebagai Model Pengelolaan Hutan Berkelanjutan” pada Rabu, 19 November 2025.

Kegiatan ini berlokasi di Taman Edukasi Madu Linot Kapa, Gampong Kapa, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, dan diikuti oleh seluruh angkatan mahasiswa Kehutanan. Kegiatan dibuka oleh Ketua Program Studi Kehutanan, Nuraida, S.P., M.Si. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi langkah penting bagi mahasiswa untuk memahami secara langsung bagaimana konsep pengelolaan hutan berkelanjutan diterapkan di lapangan.


“Mahasiswa perlu melihat bahwa kehutanan bukan hanya teori di kelas. Praktik seperti agroforestry dan pemanfaatan HHBK merupakan wujud nyata keberlanjutan yang harus kita pahami dan kembangkan. Kegiatan ini diharapkan dapat membuka wawasan mahasiswa terhadap potensi hutan sebagai sumber ekonomi sekaligus menjaga fungsi ekologinya,” ujar beliau.


Field trip ini turut mendapat dukungan penuh dari Dekan Fakultas Pertanian, Dr. Elfiana, S.P., M.Si. Dalam arahannya, beliau memberikan apresiasi kepada panitia dan seluruh peserta.
“Kami sangat mengapresiasi semangat mahasiswa dan dosen pendamping dalam melaksanakan kegiatan ini. Kolaborasi dengan Taman Edukasi Madu Linot menjadi contoh nyata sinergi akademisi dan masyarakat dalam pembelajaran berbasis lapangan. Semoga pengalaman ini menambah keterampilan teknis dan meningkatkan kepedulian mahasiswa terhadap kelestarian hutan,” ungkapnya.


Mahasiswa juga mendapat pendampingan akademik dari para dosen: Sayed Ahmad Zaki Yamani, M.Sc., Aidil Amar, M.Si., dan Desyan Ria, M.Si. yang turut memastikan bahwa seluruh rangkaian kegiatan berjalan edukatif dan interaktif.
Sebagai narasumber utama, Ketua Taman Edukasi Madu Linot Kapa, Zahrul Munawar, S.Pd.I, memberikan materi terkait pemanfaatan HHBK, salah satunya budidaya madu linot. Beliau menjelaskan potensi ekonomi madu linot sebagai komoditas unggulan daerah sekaligus upaya pelestarian lingkungan yang melibatkan masyarakat.


Selain pemaparan materi, mahasiswa juga diajak mengamati secara langsung sistem agroforestry yang diterapkan di area tersebut, mulai dari integrasi tanaman kehutanan dengan tanaman pertanian hingga teknik konservasi tanah yang diberlakukan.


Kegiatan ditutup dengan diskusi interaktif dan sesi foto bersama. Program Studi Kehutanan berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda rutin yang memperkaya pengalaman lapangan mahasiswa serta memperkuat komitmen menuju pengelolaan sumber daya hutan yang berkelanjutan.#MZ