Rektor Umuslim : Mari Bersama Ringankan Beban Korban banjir Melalui Program Peduli dari Umuslim


Universitas Almuslim (Umuslim) Bireuen Aceh, dengan berstatus kampus Waqaf-nya, sejak kemarin, Jumat, 28 November 2025, telah membuka posko penampungan sementara bagi korban banjir, terutama mahasiswa, staf, dan masyarakat sekitar yang terdampak banjir. Hingga hari ini, sekitar 50 mahasiswa telah mengungsi dan menempati posko yang berlokasi di kampus induk tersebut.


Selain itu, pagi ini, pimpinan kampus secara resmi meluncurkan program penggalangan dana bertajuk “Umuslim Peduli Banjir Aceh 2025” untuk membantu korban banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Aceh, khususnya di Kabupaten Peusangan Raya.


Menurut Rektor Dr. Marwan MPd, melalui program ini, pihak universitas mengajak seluruh civitas akademika, alumni, serta masyarakat umum untuk turut serta meringankan beban para korban dan masyarakat yang terdampak bencana nasional ini.
Untuk memudahkan komunikasi dan koordinasi, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Almuslim diberikan mandat khusus untuk menjalankan proses pengumpulan dan penyaluran bantuan.

“Kami tugaskan LPPM Umuslim agar dapat berkomunikasi langsung dengan para donatur,” ujar Dr. Marwan.
Informasi terkait donasi dapat langsung disalurkan melalui kontak LPPM Umuslim yang dihubungi melalui Dr. Afkar, M.Pd (0852-6071-2006), Rudy Juli Saputra, M.Pd (0852-7774-9886), dan Heri Gustami, M.Kom (0851-8417-8484).


Sementara itu, menurut Ketua Pelaksana UMUSLIM PEDULI, Dr. Afkar, dana donasi yang terkumpul hingga hari ini sudah mencapai sekitar 9 juta rupiah. Dana ini berasal dari sumbangan dari pimpinan, dosen, dan masyarakat sekitar.

Bantuan ini diharapkan dapat segera memenuhi kebutuhan mendesak para korban, seperti logistik pokok (makanan), selimut, obat-obatan, perlengkapan bayi, air bersih, serta dukungan psikososial bagi anak-anak, tutur Dr. Afkar.


Di lokasi, Heri Gustami, selaku petugas lapangan posko, menyampaikan bahwa masih ada beberapa mahasiswa yang tinggal di asrama karena tempat kos mereka terdampak banjir parah dan sebagian lagi tidak bisa pulang ke kampung halaman.

Banyak dari mereka berasal dari Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah. Posko ini, menurut Heri, didirikan bekerja sama dengan Pemerintah Mahasiswa (Pema) Umuslim.


“Selain menyediakan tempat tidur dan makanan, kami juga menyediakan logistik lain untuk membantu mereka selama masa tanggap darurat,” kata Heri.


Melihat dampak dari hujan deras yang terus menerus menyebabkan meluapnya beberapa sungai di Bireuen, serta terjadinya longsor di sejumlah titik yang menyebabkan runtuhnya beberapa jembatan utama, akses dari dan ke Bireuen pun terputus. Menanggapi situasi ini, Rektor Dr. Marwan menyampaikan rasa duka yang mendalam atas musibah yang menimpa masyarakat Aceh, khususnya di wilayah sekitar kampus.


“Sebagai bagian dari masyarakat kampus, kami memiliki tanggung jawab moral untuk hadir dan membantu sebisa mungkin. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban para korban,” ucap Dr. Marwan.


Bencana besar tahun ini telah menyebabkan kerusakan luas pada fasilitas dan infrastruktur, termasuk terganggunya komunikasi selama beberapa hari terakhir. Saat ini, belum ada jaminan pemulihan penuh, mengingat kerusakan yang meluas, termasuk rumah warga dan akses jalan. Data dari media menyebutkan bahwa ratusan orang meninggal dunia di berbagai wilayah Aceh akibat bencana ini. #MZ