Mengusung tema ‘Be Creative and Open Minded with Writing”, kegiatan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD) sukses digelar oleh LPM Suara Almuslim selama dua hari berturut-turut 18 s.d 19 Februari 2015. Pelatihan ini diikuti oleh 38 mahasiswa dari Universitas Almuslim, IAI Almuslim , STIE Kebangsaan Bireuen, dan STAIN Malikussaleh di Aula FKIP Umuslim.
Dalam kesempatan itu, hadir Muhajir Juli dari TheGlobeJournal.com yang menyampaikan materi teknik menulis berita dan Jurnalisme Warga, Hamdani dari Koran Bireuen yang mengulas materi Teknik Reportase dan Menembus Narasumber serta Murni M. Nasir membahas Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Sementara, materi dasar-dasar jurnalistik pers kampus disampaikan Nurmulya Sapittri yang merupakan Pimpinan Umum LPM SA.
“Bicara Jurnalistik, kita bicara peradaban manusia. Manusia berkembang karena mendapatkan informasi dari karya-karya jurnalis”, Jelas Nurmulya dalam materi Wawasan Jurnalistik. Karya Jurnalistik, tambah Pimum LPM SA, bukan hanya berupa tulisan. Tetapi juga berupa foto, karikatur, film dokumenter, dan radio.
“Aktifitas jurnalistik meliputi tiga proses, yaitu collecting (pengumpulan data), processing (Pengolahan karya jurnalistik) hingga publishing (publikasi ke publik). Setiap orang bisa jadi jurnalis asal ia mengikuti tiga proses ini”, Pungkas Nurmulya.
Kepada peserta PJTD 2015, Nurmulya menegaskan bahwa berita wajib berupa fakta. Seorang jurnalis tidak dibenarkan beropini dalam berita. Hal ini diatur dalam Kode Etik Jurnalistik.
Menurut Ketua Pelaksana PJTD, Suhaina, acara ini merupakan ajang pengenalan dunia kejurnalistikan kepada mahasiswa. “Karena tidak semua peserta sudah paham dunia kejurnalistikan. Jadi di PJTD ini kita setarakan pengetahuan mereka tentang kejurnalistikan,” ujar Suhaina kepada umuslim.ac.id.
Bukan hanya materi, tambah Suhaina, Di akhir pelatihan terdapat praktek liputan langsung di seputar Matangglumpangdua. Peserta diarahkan untuk mampu menulis sebuah berita yang layak dibaca.
[LPM SA-al]