Umuslim jajaki kerjasama dengan KBRI Havana Kuba

Universitas Almuslim (Umuslim) Peusangan Bireuen jajaki kerjasama dengan Kedubes Republik Indonesia (KBRI) Havana, upaya awal dari program tersebut telah dilaksanakan diskusi secara virtual program penjajakan dalam membangun hubungan antara Aceh dan Kuba.

Diskusi dimoderatori Rektor Universitas Almuslim (Umuslim) Dr. Marwam, M.Pd menghadirkan Duta Besar Republik Indonesia untuk Havana merangkap negara-negara perairan Karibia seperti Bahama, Republik Dominika, Haiti, dan Jamaika, Sabtu (17/7/2021).

Acara bertemakan “Menjajaki Peluang Kerjasama Bidang Ekonomi, Pendidikan, dan Kesehatan Antara Aceh-Indonesia dengan Havana-Kuba serta Perairan Karibia”, berlangsung secara virtual, Sabtu/17 Juli 2021, pukul 20.00 – 22.00 (Waktu Indonesia Barat), pukul 07.00-09.00 pagi (Waktu di Havana).

Diskusi dengan panduan yang bersahabat dari Dr.Marwan, Mpd, diikuti 100 peserta dari berbagai kalangan, mendapat tanggapan dari Gubernur Aceh diwakili Kepala Bappeda Aceh Teuku Ahmad Dadek,SH.,MH, dilanjutkan H. Dahlan Jamaluddin, S.IP., Ketua DPR Aceh.

Kemudian berturut-turut dilanjutkan kalangan akademisi seperti Rektor Universitas Syiah Kuala diwakili Prof. Dr. Haizir Sofyan, dan Prof. Dr. H. Jasman J. Ma`ruf, SE.,MBA., Rektor Universitas Teuku Umar, Dr. Danial S.Ag., M.Ag., Rektor IAIN Malikussaleh.

Acara semakin bersemangat hadirnya tanggapan dari Achris Sarwani., Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh dan Dr. Safuadi, M.T., Kepala Kanwil Bea Cukai Aceh, serta Iswantara Adi Nugraha pelaku bisnis ekspor impor.

Diskusi virtual ini diselenggarakan oleh Universitas Almuslim, Bireuen, Provinsi Aceh, bekerjasama dengan KBRI di Havana.
Acara dimulai sambutan dan paparan duta besar RI untuk Republik Kuba merangkap Persemakmuran Bahamas, Republik Dominika, Republik Haiti dan Jamaika, Nana Yuliana, Ph.D.

Menurut Nana Yuliana arah kebijakan Indonesia saat ini yang diselaraskan dengan misi KBRI Havana di antaranya dukungan terhadap NKRI memperkuat diplomasi dan citra positif Indonesia, meningkatkan akses pasar, usaha saling dukung di forum Internasional, dan perlindungan WNI.

Menurutnya peluang kerjasama untuk Aceh di antaranya bidang pendidikan antar universitas, ekspor produk dari UMKM terutama dengan Bahama, Republik Dominikana dan Haiti.

Pemberian beasiswa kepada Muslim di Kuba. Serta dapat berpartisipasi di forum bisnis Indonesia-Latin America and the Caribbean (INA-LAC) pada 14-15/10/2021.

Selain itu Nana Yuliana, Ph.D juga memaparkan beberapa peran dan kerjasama yang pernah dilakukan Negara Kuba membantu Aceh, yaitu mengirim dokter dan tenaga kesehatan untuk membantu para korban gempa dan tsunami di Aceh (Desember 2004).

Terkait pendidikan, kata Duta Besar Republik Indonesia untuk Havana merangkap negara-negara perairan Karibia seperti Bahama, Republik Dominika, Haiti, dan Jamaika pihak KBRI akan menfasilitasi seperti adanya pertukaran dosen, penelitian, serta pengabdian, ujar Nana yang berprofesi awalnya sebagai guru.

“Sebagaimana kita ketahui, Kuba membantu Aceh dengan mengirim banyak dokter dan tenaga kesehatan untuk membantu para korban gempa dan tsunami di Aceh. Di samping itu Kuba diakui dunia memiliki keunggulan di bidang kedokteran dan kesehatan masyarakat. Hal ini bisa kita jajaki antara Pemerintah Aceh dan universitas,” jelas Nana Yuliana.

Dubes Nana mengatakan, peluang bisnis yang harus dimanfaatkan oleh para pengusaha Indonesia terutama Aceh yang memiliki potensi besar untuk memasarkan produk-produk unggulannya.

Menurut Nana Yuliana“COVID-19 merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi dalam menjalankan perdagangan internasional. Namun masih terdapat berbagai peluang di wilayah Karibia yang dapat dimanfaatkan oleh pengusaha Indonesia.

Ia menjelaskan, eskpor Indonesia ke Kuba di antaranya kertas, sabun, minyak hewan dan nabati, sparepart eleketronik dan kendaraan, kayu dan furnitur. Sedangkan dari Kuba ke Indonesia mengimpor gula, produk farmasi, tembakau, cerutu, dan minuman keras, baja, nikel dan aluminium.

Diskusi yang mendapat perhatian dari sejumlah akademisi di Aceh menjadi menarik, karena Kuba memiliki banyak keunggulan khususnya bidang kedokteran dan beberapa pendidikan lainnya.

Gubernur Aceh yang diwakili Kepala Bappeda Aceh T Ahmad Dadek mengatakan siap berkolaborasi, dengan adanya kerjasama yang berdampak pada pembangunan Aceh terutama bidang kesehatan, ekonomi, serta pendidikan, agar sektor pendidikan di Aceh semakin maju, “Kita siap berkolaborasi dalam meningkatkan pembangunan di Aceh,” tuturnya.

Ketua DPRA Dahlan Jamaluddin juga sangat mendukung dengan adanya kerjasama tersebut. Untuk itu katanya perlu ada pertemuan lanjutan dalam membahas kerjasama secara teknis.

“Kami berharap Pemerintah Aceh mengambil kesempatan ini agar kita bisa membuka diri, dan agar bisa belajar banyak hal terutama dalam kontek pendidikan,” tuturnya.

Sementara itu Wakil Rektor IV Universitas Syiah Kuala (USK) Prof Hizir Sofyan, juga menyampaikan, semoga terwujud adanya rencana kerja sama dengan universitas untuk pemenuhan kebutuhan indeks pembangunn manusia terutama bidang pendidikan dan kesehatan., Rektor Universitas Almuslim, Marwan Hamid, pada kesempatan tersebut mengatakan, adanya kerjasama dapat membangun emosional antara Aceh dengan Havana.

Dalam kata penutupnya Dr.Marwan,MPd mengatakan bahwa pertemuan malam ini merupakan pecah telor, sebagai awal untuk melanjutkan pertemuan selanjutnya yang lebih fokus dan spesifik dg penyelenggara yang berbeda.

“Universitas Almuslim siap memagangkan mahasiswa khususnya prodi Hubungan Internasional (HI) di kedutaan besar Kuba dan pertukaran mahasiswa dengan Universitas di Kuba”ujar Marwan bersemangat.

Harapannya pemerintah Aceh dan DPRA, serta kampus di Aceh dapat merancang suatu formula untuk tindak lanjut pertemuan berikutnya, ujar Rektor Umuslim Peusangan.(Humas-Umuslim)