Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan dan melakukan berbagai perbaikan kinerja di ruang lingkup Universitas Almuslim, Badan Penjaminan Mutu (BPM) Universitas Almuslim melaksanakan, Refresh Auditor Internal, Selasa (28 /6/ 2022).
Kegiatan diselenggarakan dalam rangka pelaksanaan Audit Mutu Internal (AMI) Siklus ke-VI yang akan dilaksanakan pada tanggal 18 Juli s/d Agustus 2022 mendatang.
Acara dibuka Wakil Rektor I Umuslim Dr. Halus Satriawan, S.P., M.Si menyampaikan bahwa kegiatan Audit Mutu Internal ini sangat penting dilaksanakan karena merupakan upaya peningkatan dalam implementasi Sistem Penjaminan Mutu, juga sebagai sarana memonitor dan evaluasi sejauh mana pencapaian program studi yang telah menerapkan Standar SPMI.
Selain itu Dr. Halus Satriawan, S.P., M.Si juga menambahkan bahwa Badan Penjaminan Mutu merupakan ujung tombak untuk menjaga dan meningkatkan mutu dan kualitas dari segala lini dilingkup Universitas Almuslim, apalagi sekarang penerapan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk menjamin mutu lulusan nantinya, ujarnya.
Pada kesempatan tersebut Dr. Halus Satriawan, S.P., M.Si juga meminta ke-14 Auditor Umuslim pada pelaksanaan AMI Siklus VI ini berkomitmen untuk menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai kode etik auditor untuk menjamin peningkatan mutu secara berkelanjutan di Universitas Almuslim.
Pemaparan materi kegiatan Refresh Auditor dilaksanakan secara luring dilakukan dalam 2 sesi, diawali Ketua Badan Penjaminan Mutu Universitas Almuslim Rahmawati, S.Si., M.Pd yang juga penanggungjawab dari kegiatan AMI Siklus VI.
Pemateri kedua Misnawati. M.Pd juga Sekretaris Badan Penjaminan Mutu bertindak sebagai Ketua Auditor dalam kegiatan Audit Internal ini.
Rahmawati dalam paprannya menjelaskan mekanisme kegiatan AMI, tugas dan wewenamg auditor serta tujuan dari Audit Mutu Internal untuk memastikan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) memenuhi standar/regulasi, mengidentifikasi peluang perbaikan SPMI, mengevaluasi efektivitas penerapan SPMI di setiap unit kerja, dan memastikan sistem manajemen sesuai dengan sasaran dan tujuan.
Rahmawati mengharapkan kepada auditor agar dapat mengidentifikasi akar masalah dari setiap temuan audit dan merencanakan tindakan korektif serta preventif dengan waktu yang jelas baik itu temuannya bersifat Obsevasi (OB) atau Ketidaksesuaian (KTS), serta dapat dilakukan perbaikan terus-menerus untuk mencari solusi dari penyebab akar masalah.
Sehingga Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi pada siklus SPMI yaitu Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan Standar Dikti (PPEPP) akan menghasilkan Keizen atau Continuous Quality Improvement (CQI) pada semua Standar Dikti maupun yang melampaui standar Dikti sehingga tercipata Budaya Mutu.
Sedangkan pemateri kedua Misnawati, M.Pdmenyampaikan materi terkait Instrumen Program Kerja Audit (PKA) yaitu di mulai tata cara audit, pelaksanaan audit termasuk mengkonfirmasi pelaksanaan audit ke auditee, mengirimkan daftar tilik atau periksa ke auditee.
Kemudian auditor melaksanakan audit, menuliskan temuan audit berdasarkan instrumen pada PKA kedalam Form-4 Ringkasan Temuan Audit yaitu Kertas kerja Audit (KKA), selanjutnya dituangkan pada Form-5 Deskripsi Temuan Audit yaitu Borang Temuan Audit. Setelah penyusunan laporan audit maka akan dirapatkan pada rapat Tinjauan Manajemen (RTM) yang pimpin oleh Pimpinan Perguruan Tinggi.
Menurut Misnawati kegiatan audit ini rutin dilaksanakan setahun sekali namun ada yang berbeda pada Audit Mutu Internal kali ini, yaitu mengaudit Kurikulum Perguruan Tinggi (KPT) implementasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.
Diharapkan semua program studi sudah memiliki peta kurikulum prodi yang sudah dipenuhi oleh seluruh Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) berdasarkan profil lulusan.
Program studi juga sudah memiliki dokumen Rencana Pembelajaran Semester (RPS) menggunakan format implementasi MBKM. Menurutnya ini adalah salah satu bentuk untuk meningkatkan nilai akreditasi program studi dan institusi, harapnya.(Humas-umuslim).