Mahasiswa yang tergabung dalam organisassi mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dosen Program Diploma III Kebidanan Universitas Almuslim bekerjasama dengan Puskesmas Cot Ijue Kecamatan Peusangan serta Pendamping Kecamatan Peusangan melakukan Penyuluhan Pencegahan Stunting di Desa Cot Rabo Baroh, Rabu, (14/9/2022).
Kegiatan penyuluhan bertempat di Meunasah Desa. Pelaksanaan kegiatan ini di bantu oleh Koordinator Gizi dan Anak Puskesmas Cot Ijue, Bidan Desa dan Kader yang ada di Desa Cot Rabo Raboh.
Kegiatan ini diikuti sebanyak 60 orang, terdiri dari Bidan Desa, PKK Gampong, Kader, seluruh perangkat desa, Ibu Hamil, Calon Pengantin, Balita dan Orang Tua Balita.
Acara Penyuluhan terdiri dari sambuatn Kepala Desa Cot Rabo Baroh Rishadi, mengucapkan terima kasih kepada BEM, Dosen Program Diploma III Kebidanan Universitas Almuslim, Kepala Puskesmas Cot Ijue, Pendamping Kecamatan Peusangan atas kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan di desanya.
Saya selaku kepala desa menyambut baik kegiatan ini untuk kemajuan Desa Cot Rabo Baroh serta harapan kami Desa Cot Rabo bebas stunting untuk tahun 2023.
Pemateri pertama yang menyampaikan penyuluhan adalah Kepala Puskesmas Cot Ijue Bapak Mahdi, SKM., M.Kes dengan topik “Stunting”. Beliau menyampaikan bahwa stunting bukan suatu penyakit yang menakutkan, dan stunting itu terjadi bukan hanya disebabkan oleh pertumbuhan dan perkembangan, tetapi juga disebabkan oleh faktor lingkungan.
Mahdi, SKM., M.Kes mengharapkan kepada masyarakat yang mempunyai balita untuk membawa balitanya setiap bulan ke Posyandu agar pertumbuhan dan perkembangannya dapat dipantau dengan baik.
Pemateri yang kedua Masdiana Pendamping Kecamatan Peusangan beliau menyampaikan topik tentang “Rumoh Gizi Gampong” untuk pencegahan stunting.
Rumoh Gizi Gampong ini sangat penting dibentuk di Desa Cot Rabo Baroh mengingat Desa Cot Rabo Baroh merupakan Desa Lokasi Fokus Stunting.
Sasaran dari Rumah gizi gampong ini menyasar kepada remaja, ibu hamil, bayi dan balita yang meliputi kegiatan kelengkapan peralatan kehamilan, pemenuhan gizi bagi ibu hamil dan balita, sanitasi lingkungan, serta menghadirkan lingkungan yang bersih, jelasnya.
Selanjutnya Pemateri ketiga Nuraina, S.Tr.Keb., M.Keb menyampaikan tentang “stunting dan bagaimana cara mencegahnya”. Cara mencegah stunting dengan hindari empat Terlalu (4T) yaitu terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak dan terlalu dekat.
Menurutnya penyelamatan ataupun pencegahan stunting melalui 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) yaitu 270 hari selama kehamilan ditambah 730 hari kehidupan bayi. “Jadi gizi ibu hamil dan anak wajib diperhatikan pada umur tersebut, ini menjadi tanggung jawab ibu dan ayah”.
Nuraina, S.Tr.Keb., M.Keb juga menyampaikan kegiatan yang sudah dilakukan di Desa bersama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dosen Program Diploma III Kebidanan Universitas Almuslim melalui kegiatan P2MD dari bulan Juni sampai saat ini.
Balita yang mengalami stunting dilakukan pemantauan setiap 1 (satu) minggu sekali dengan memberikan makanan pendamping kepada balita. Kami juga merencanakan pada minggu depan akan melaksanakan pelatihan kepada masyarakat tentang Aneka Produk Olahan Daun Kelor, jelasnya.
Sambutan juga disampaikan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Manisa Salaila dan Ketua Kelompok P2MD Agus Susanti pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa kegiatan P2MD selama ini dibantu oleh Bidan Desa dan Ketua Kader.
Penyuluhan ini merupakan rangkaian kegiatan Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (P2MD) BEM Program Diploma III Kebidanan pada tahun 2022, tutupnya.(Humas-Umuslim).