Dari Balik Pintu LPPM Universitas Almuslim Bireuen

Suasana pagi yang cerah dan awan sedikit  menggantung di atas langit, sambil meliput pelepasan kontingen UKM-Shorinji Kempo plus membawa Tim Teknis ‘Radio Almuslim’. Menyempatkan diri mengintip suasana di ruang LPPM, suasana kerja pagi hari (19/12) di LPPM, sehari setelah penyelenggaraan kegiatan ilmiah “Dialog, Diskusi, dan Sharing Penelitian” di Aula MA Jangka Umuslim (17/12). Kegiatan ilmiah yang menghadirkan pemateri, Dr. Brahmaputra Marjadi, MPH., Ph.D dari  University of Western Sydney, Australia.
Terlihat Pak Poncut (T.Cut Mahmud Azis, S.Fil.,MA) sebagai Sekretaris LPPM yang sedang menikmati secangkir kopi Gayo Le Parte dan mie pangsit, Pak Rokhmat Hidayat (Ketua Divisi Riset LPPM) yang duduk di depan komputer dengan jejeran batu gioknya di atas meja, dan Pak Rafli (Ketua Divisi Mutimedia LPPM) yang sedang mengetik sambil menikmati secangkir kopi hitam.

Mari mengenal sosok ketiga orang tersebut! Pak Rokhmat Hidayat, berasal dari Sumedang, Jawa Barat. Baru kembali dari Jakarta dan Bandung untuk mengikuti ‘Konferensi Internasional’ tentang energi terbarukan sebagai kelanjutan penandatanganan MoU antara Ketua LPPM Umuslim, Dr. Hambali dengan LIPI Bandung. Umuslim menjadi satu-satunya universitas di Aceh yang akan menjalin kerangka kerja tripartit, universitas, LIPI, dan Kemenristek.

Pak Rafli, dosen desain grafis yang lama menetap di Bandung. Pecinta Film Animasi yang baru saja terlibat dalam proses editing film Aceh yang berjudul “Beumeuceh” yang launching episode perdana pada awal Oktober 2014 lalu. Mimpi ke depannya ingin membuat sekolah animasi di Aceh. Adapun LPPM akronim dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.

Sedangkan Pak Poncut, berasal dari Banda Aceh yang lama menetap di Yogya. Ia akan menerbitkan buku dan juga novel perjalanan hidupnya di Peusangan Aceh. Tapi judul novel masih dirahasiakan lho…Sebagai keluarga besar LPPM, kami memiliki motto act locally, impact globally,  Pak Poncut memberikan komentar.

Mengasyikkan juga berbincang dengan Pak Poncut dan Pak Rokhmat Hidayat, yang dapat kita selingi dengan Bahasa Inggris. Bukankah ini dapat ditularkan ke kolega lain di lingkungan Universitas Almuslim, sehingga hubungan dengan dunia Internasional akan terasa lebih mudah. bravo LPPM, bravo Universitas Almuslim. (al)