Dekan FKIP Dampingi Kunjungan Dirjen Dikti Kemdiktisaintek ke Layanan Tanggap Darurat Umuslim

Dokumentasi foto Dekan FKIP Universitas Almuslim mendampingi Dirjen Dikti Kemdiktisaintek ke Layanan Tanggap Darurat pada Sabtu (6/12/2025).

Bireuen – Upaya Universitas Almuslim (Umuslim) dalam merespons bencana banjir besar yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat terus mendapat apresiasi dari pemerintah pusat. Pada Sabtu, 6 Desember 2025, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) melalui Dirjen Dikti, Prof. Dr. Khairul Munadi, S.T., M.Eng, melakukan peninjauan langsung ke sejumlah titik layanan darurat yang dikelola Umuslim.

Dalam kunjungan tersebut, Dirjen Dikti turut didampingi Rektor Universitas Almuslim, Dr. Marwan, M.Pd, serta Dekan FKIP Umuslim, Dr. Sari Rizki, M.Psi, beserta jajaran pimpinan universitas lainnya. Kehadiran pimpinan kampus menunjukkan komitmen bersama dalam memastikan seluruh rangkaian layanan bantuan berjalan optimal, mulai dari dapur umum, posko satgas, hingga posko kesehatan.

Rombongan Dirjen Dikti memulai kunjungan dari Dapur Umum Umuslim yang berlokasi di Rusunawa Paya Cut, Kampus Timur. Dapur umum tersebut telah beroperasi sejak 27 November 2025 dan setiap hari menyediakan makanan bagi sekitar 300 mahasiswa terdampak yang tidak dapat kembali ke daerah asal akibat akses transportasi yang terputus.

Dalam sambutannya, Rektor Umuslim Dr. Marwan, M.Pd menjelaskan bahwa pembukaan dapur umum merupakan langkah cepat kampus dalam memastikan keselamatan dan pemenuhan kebutuhan dasar mahasiswa.

“Sejak hari kedua banjir, kami menggerakkan seluruh sumber daya untuk membuka dapur umum. Banyak mahasiswa yang terisolasi dan tidak bisa pulang. Kami pastikan kebutuhan dasar mereka tidak diabaikan,” ujarnya.

Rektor menegaskan bahwa langkah tersebut sejalan dengan arahan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Dr. Brian Yuliarto, yang menekankan pentingnya peran perguruan tinggi dalam situasi darurat.

“Sebagaimana arahan Bapak Menteri, perguruan tinggi harus menjadi kekuatan yang membawa manfaat nyata. Ilmu pengetahuan, riset, teknologi, dan kepedulian harus bergerak bersama,” tambahnya.

Dirjen Dikti, Prof. Dr. Khairul Munadi, memberikan apresiasi langsung setelah meninjau aktivitas dapur umum dan berdialog dengan mahasiswa.

“Respon cepat Universitas Almuslim adalah contoh nyata bagaimana perguruan tinggi menjadi pilar sosial. Kita tidak hanya menghasilkan lulusan, tetapi juga memberi kepedulian dan aksi nyata saat masyarakat membutuhkan,” ungkapnya.

Selain memberikan arahan, Dirjen juga turut menyapa mahasiswa yang mengantri makanan dan menyampaikan motivasi agar tetap tegar menghadapi situasi sulit.

Turut mendampingi, Dekan FKIP Umuslim Dr. Sari Rizki, M.Psi menyampaikan bahwa seluruh fakultas berperan aktif sejak awal bencana, termasuk dengan mengirim relawan dan bantuan logistik.

“FKIP Umuslim memastikan mahasiswa kami mendapat pendampingan dan merasa tidak sendirian. Kampus harus menjadi ruang aman ketika bencana terjadi,” tuturnya.

Ia juga menjelaskan bahwa mahasiswa FKIP banyak terlibat sebagai relawan di lapangan. “Kami mengajarkan empati dan kepedulian. Hari ini mahasiswa mencontohkannya lewat pengabdian nyata,” tambahnya.

Rombongan melanjutkan ke Posko Satgas Bencana Hidrometeorologi Aceh yang berada di halaman Kampus MA Jangka, pusat koordinasi Pos Umuslim Peduli. Posko ini melibatkan kolaborasi berbagai perguruan tinggi seperti USK, UTU, dan PNL.

Ketua Satgas, Dr. Afkar, S.Pd., M.Pd, memberikan paparan terkait distribusi logistik, penyaluran bantuan, koordinasi relawan, serta pemetaan kebutuhan di lapangan.

“Kunjungan Dirjen menjadi dorongan besar bagi relawan kami. Beliau melihat langsung kerja keras tim, dan apresiasi itu sangat berarti,” jelasnya.

Pada sesi sambutan di posko, Prof. Khairul kembali menegaskan peran strategis perguruan tinggi dalam penanganan bencana. “Kampus adalah kekuatan kemanusiaan. Situasi seperti ini menuntut kesiapsiagaan, koordinasi, serta kecepatan. Umuslim telah menunjukkan semua itu.”

Kunjungan ditutup dengan peninjauan ke Posko Kesehatan di IGD RS Peusangan Raya, yang digerakkan oleh kolaborasi IDI Cabang Bireuen, FK Universitas Almuslim, PABI, Dinas Kesehatan, dan fasilitas kesehatan lainnya.

Ketua IDI Bireuen sekaligus Dekan FK Umuslim, Dr. Zumirda, Sp.B, FISA, FINACS, menjelaskan bahwa posko telah beroperasi sejak 1 Desember 2025 dengan menangani pasien terdampak banjir mulai dari keluhan ringan hingga kondisi darurat.

Dirjen Dikti menyampaikan apresiasi khusus kepada tenaga kesehatan dan mahasiswa kedokteran yang bertugas di tengah situasi sulit. “Kalian berada di garis terdepan. Ini bukti bahwa ilmu dan profesi yang dipelajari benar-benar bermanfaat saat masyarakat membutuhkan,” ujarnya.

Kunjungan Dirjen Dikti Kemdiktisaintek ke seluruh layanan darurat Universitas Almuslim menjadi bukti kuat sinergi antara pemerintah pusat dan perguruan tinggi dalam penanganan bencana. Dengan beroperasinya dapur umum, posko satgas, dan posko kesehatan, Umuslim menjadi salah satu pusat penanganan banjir terbesar di wilayah Aceh tahun 2025.

Rektor menutup kunjungan dengan menegaskan komitmen jangka panjang universitas. “Universitas Almuslim akan terus bekerja, berkolaborasi, dan memastikan mahasiswa serta masyarakat terdampak tidak menghadapi bencana ini sendirian,” ungkap Dr. Marwan.

Kehadiran Dirjen Dikti tidak hanya memberikan dukungan moral, tetapi juga memperkuat pesan bahwa pendidikan tinggi harus berdiri di garis depan, menghadirkan solusi melalui aksi nyata, kepedulian, dan kerja kemanusiaan yang terukur.