
Departemen Ilmu Sosial dan Filsafat, College of Arts and Social Sciences, University of Southern Mindanao (USM), sukses menggelar kuliah tamu internasional dengan tema “Population on the Move: Forced Migration, Demographic Shift, and Labor Market Transformation in Southeast Asia” pada 19 September 2025.
Acara ini menghadirkan dua akademisi dari Universitas Almuslim, Bireuen, Aceh, yaitu Risky Novialdi, S.IP., M.HI dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik serta Dr. Sri Wahyuni, S.E., M.Si dari Fakultas Ekonomi, sebagai pembicara utama.

Dalam paparannya, Risky Novialdi membawakan materi “Displacement and Demography: Understanding Population Dynamics through Rohingya Refugees in Indonesia.” Ia menekankan bahwa fenomena migrasi paksa Rohingya tidak hanya mencerminkan persoalan kemanusiaan, tetapi juga berdampak langsung terhadap demografi lokal, tata kelola sosial, serta stabilitas kawasan. Pengalaman Indonesia dalam menghadapi arus pengungsi dijelaskan secara mendalam sebagai bahan refleksi bagi para peserta kuliah.
Sementara itu, Dr. Sri Wahyuni mempresentasikan topik “Migration, Demographic Shift, and Labor Market Transformation: Narratives from the Indonesian Experiences.” Beliau menguraikan bagaimana dinamika migrasi dan pergeseran demografi di Indonesia memengaruhi pasar tenaga kerja, struktur ekonomi, hingga kebijakan pembangunan. Perspektif ekonomi yang dibawakan Sri Wahyuni melengkapi analisis sosial-politik yang disampaikan oleh Risky, sehingga menghadirkan pandangan multidisipliner tentang migrasi di Asia Tenggara.
Kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh mahasiswa dan dosen USM. Diskusi berlangsung interaktif, mencerminkan tingginya minat terhadap isu migrasi yang relevan dengan kondisi sosial di kawasan. Pihak penyelenggara menyampaikan apresiasi atas kehadiran dua dosen dari Universitas Almuslim yang telah memberikan kontribusi besar dalam memperkaya wawasan akademik.
Dekan College of Arts and Social Sciences, Dr. Marlyn A. Resurreccion, menegaskan bahwa kolaborasi akademik seperti ini menjadi langkah penting untuk mempererat hubungan antar universitas di Asia Tenggara. Hal ini juga menjadi kesempatan strategis untuk mengembangkan kerja sama di bidang riset, publikasi, dan pertukaran keilmuan.
Kehadiran dosen Universitas Almuslim dalam kuliah tamu internasional ini tidak hanya memperkuat jejaring akademik, tetapi juga menunjukkan kiprah intelektual Indonesia dalam percaturan ilmu pengetahuan global. Diskusi lintas negara ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam memahami tantangan migrasi, pergeseran demografi, serta dampaknya terhadap transformasi pasar tenaga kerja di kawasan Asia Tenggara.(Muzammil)
