
Dokumentasi foto Tim Satgas Bencana Universitas Almuslim salurkan bantuan di desa terdampak banjir. Senin (8/12/2025).
Bireuen – Upaya kemanusiaan Universitas Almuslim (Umuslim) dalam membantu masyarakat terdampak banjir besar di Kabupaten Bireuen terus berlanjut. Memasuki hari kedua penyaluran bantuan, pada Senin, 8 Desember 2025, Tim Satgas Bencana Hidrometeorologi Universitas Almuslim kembali turun ke lapangan untuk menyisir wilayah-wilayah yang masih membutuhkan bantuan mendesak.
Penyaluran pada hari kedua ini dipimpin langsung oleh Ketua Satgas Bencana Universitas Almuslim, Dr. Afkar, M.Pd, yang memastikan seluruh bantuan disalurkan tepat sasaran melalui posko-posko bencana yang ada di setiap desa.
Hadir juga ikut mendampingi Pimpinan Universitas, yaitu Wakil Rektor III, Dr. drh. Zulfikar, M.Si., Direktur Pascasarjana, para dekan, dan jajaran sivitas akademika lainnya.
Fokus utama distribusi bantuan berada di Kecamatan Peusangan Selatan, salah satu wilayah dengan kerusakan cukup berat akibat banjir. Adapun desa yang menerima bantuan meliputi Krueng Beukah, Lueng Kuli, Ceubrek, Ulee Jalan, dan Blang Cut. Di wilayah ini, banjir menggenangi permukiman warga, merusak fasilitas umum, dan menyebabkan akses jalan terganggu selama beberapa hari.
Selanjutnya, penyaluran bantuan dilanjutkan ke Kecamatan Kuta Blang, yang juga menjadi lokasi terdampak dengan kebutuhan logistik yang cukup tinggi. Desa yang dikunjungi antara lain Cot Ara, Rancong, dan Dayah Mesjid. Kondisi masyarakat di tiga desa tersebut masih sangat terbatas, terutama terkait kebutuhan pangan, perlengkapan keluarga, dan obat-obatan.
Untuk memastikan pemerataan bantuan, Satgas kembali bergerak ke Kecamatan Peusangan, tepatnya ke Desa Matang Cot Paseh. Desa ini termasuk kawasan yang mengalami genangan banjir yang cukup dalam, sehingga sebagian besar warga masih kesulitan dalam membersihkan rumah serta memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dr. Afkar, M.Pd, menyampaikan bahwa hari kedua penyaluran ini merupakan lanjutan dari pemetaan kebutuhan yang dilakukan sejak hari pertama. “Kami melihat banyak desa yang kondisi warganya masih sangat bergantung pada bantuan luar. Oleh karena itu, Universitas Almuslim bergerak cepat untuk memastikan dukungan ini merata, tidak hanya pada desa besar, tetapi juga desa-desa kecil yang lokasinya sulit dijangkau,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa koordinasi antarposko, perangkat desa, serta relawan di lapangan berjalan baik sehingga proses distribusi dapat dilakukan lebih efektif. Tim Satgas membawa berbagai kebutuhan pokok seperti beras, minyak sayur, telur, cabai merah, bawang merah, tomat, pakaian, serta obat-obatan dasar yang sangat dibutuhkan warga.
Kegiatan penyaluran bantuan ini melibatkan unsur sivitas akademika Universitas Almuslim dari berbagai fakultas, yang secara bergiliran terlibat dalam misi kemanusiaan tersebut. Keterlibatan mereka menjadi bukti solidaritas kampus terhadap masyarakat sekitar yang sedang menghadapi musibah besar.
Universitas Almuslim melalui Satgas Bencana Hidrometeorologi menegaskan bahwa bantuan tidak berhenti hanya pada tahap penyaluran logistik. Dalam beberapa hari ke depan, Satgas akan terus memantau perkembangan situasi serta memberikan pendampingan tambahan yang diperlukan warga di titik-titik terdampak.
Dengan aksi berkelanjutan ini, Universitas Almuslim kembali menunjukkan perannya sebagai institusi pendidikan yang hadir bagi masyarakat, terutama saat bencana terjadi dan solidaritas sangat dibutuhkan untuk meringankan beban sesama.
