Hari Ketiga, Tim Satgas Bencana Umuslim Tempuh Jalur Sungai untuk Salurkan Bantuan ke Peusangan Siblah Krueng

Dokumentasi foto Tim Satgas Universitas Almuslim bersama mahasiswa Mapala Alaska menyebrangi sungai untuk membawa bantuan ke Kecamatan Peusangan Siblah Krueng. Selasa (9/12/2025).

Bireuen – Aksi kemanusiaan Universitas Almuslim (Umuslim) dalam membantu masyarakat terdampak banjir besar di Kabupaten Bireuen terus berlanjut. Pada hari ketiga penyaluran bantuan, Selasa, 9 Desember 2025, Tim Satgas Bencana Umuslim kembali turun ke lapangan, kali ini menuju Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, salah satu wilayah yang masih mengalami keterbatasan akses akibat kerusakan infrastruktur pascabanjir.

Koordinasi penyaluran bantuan dipimpin oleh Sekretaris Yayasan Almuslim Peusangan, Dasril Azmi, M.Kom, yang tampil sebagai koordinator lapangan. Turut hadir mendampingi, Dekan Fakultas Pertanian, Dr. Elfiana, SP., M.Si, Humas FIKOM, Zulkifli, serta sejumlah anggota Satgas Universitas Almuslim lainnya. Kehadiran para pimpinan kampus menunjukkan komitmen kuat Umuslim dalam memastikan bantuan tiba langsung ke masyarakat yang membutuhkan.

Pada hari ketiga ini, bantuan difokuskan pada lima desa di Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, yaitu Gampong Kubu, Gampong Teupin Raya, Gampong Pantee Baro Glee Siblah, Gampong Lueng Daneun, dan Gampong Dayah Baro. Kelima desa tersebut merupakan kawasan yang mengalami dampak besar akibat banjir pada 26 November 2025, dengan akses jalan yang masih sulit dilalui.

Berbeda dengan hari-hari sebelumnya, tim harus menghadapi tantangan tambahan berupa penyebrangan sungai di Gampong Lueng Daneun, karena jembatan penghubung utama telah rusak dihantam arus banjir. Kondisi tersebut memaksa tim untuk mengubah strategi distribusi bantuan dengan memanfaatkan jalur sungai sebagai satu-satunya akses menuju desa-desa terdampak.

Untuk mengatasi hambatan tersebut, Dasril Azmi berkoordinasi langsung dengan Mahasiswa Mapala Alaska Universitas Almuslim, yang turut diterjunkan sebagai tim pendukung lapangan. Operasi penyebrangan menggunakan boat dipimpin oleh Fikri Agusti, bersama lima anggota Mapala Alaska lainnya. Mereka membawa logistik bantuan seperti sembako, beras, makanan ringan, cabai, bawang merah, ikan asin, pakaian, sepatu, mukena, serta obat-obatan, dalam beberapa kali perjalanan mengingat arus sungai yang masih cukup deras.

Sementara itu, tim Satgas lainnya menggunakan perahu milik warga setempat untuk mencapai desa-desa tujuan, berkolaborasi dengan masyarakat lokal demi kelancaran proses distribusi. Meskipun menghadapi medan yang cukup berat, seluruh tim tetap bergerak sigap dan terkoordinasi guna memastikan bantuan dapat diterima warga secara langsung.

Koordinator lapangan, Dasril Azmi, M.Kom, menyampaikan bahwa situasi di Peusangan Siblah Krueng membutuhkan respons khusus karena kerusakan infrastruktur yang membuat akses darat tidak dapat digunakan. “Kami harus memastikan bahwa tidak ada desa yang terabaikan. Meskipun aksesnya sulit, kami berkomitmen untuk menjangkau masyarakat hingga ke lokasi paling terpencil,” ujarnya di sela-sela proses penyaluran.

Beliau juga mengapresiasi kontribusi Mapala Alaska yang dinilai sangat krusial dalam keberhasilan misi hari ketiga.
“Kerja keras tim Mapala Alaska sangat membantu. Mereka berani menghadapi arus sungai dan memastikan logistik bisa disalurkan dengan aman,” tambahnya.

Keterlibatan berbagai unsur kampus mulai dari pimpinan yayasan, fakultas, humas, hingga organisasi mahasiswa menunjukkan bahwa Universitas Almuslim terus memaksimalkan segala sumber daya untuk membantu masyarakat terdampak bencana. Proses distribusi selama tiga hari berturut-turut ini menjadi bukti nyata bahwa Umuslim tidak hanya hadir sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai institusi sosial yang responsif terhadap kondisi masyarakat sekitar.

Dengan semangat solidaritas dan koordinasi yang kuat, Tim Satgas Bencana Universitas Almuslim siap melanjutkan misi kemanusiaannya hingga seluruh wilayah terdampak dapat pulih secara bertahap.