
Bireuen, 6 November 2025 — Sebagai bagian dari komitmen nyata dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat, Universitas Almuslim Bireuen kembali menunjukkan kiprahnya melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang inovatif dan penuh makna. Kali ini, sejumlah dosen dari fakultas peternakan universitas tersebut menggelar pelatihan unggulan bagi para peternak sapi di BUMDES Aman Sentosa, Desa Aman, Kecamatan Peusangan Selatan, Bireuen.
Kegiatan yang dilaksanakan secara intensif dari September hingga Oktober 2025 ini merupakan wujud nyata implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi—terutama dalam aspek pengabdian masyarakat—yang selama ini diusung oleh kampus sebagai misi utama untuk memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. Melalui pelatihan ini, diharapkan peternak sapi di desa tersebut mampu mengatasi berbagai permasalahan yang selama ini dihadapi dalam usaha ternak mereka, sekaligus meningkatkan kualitas dan produktivitas ternak secara berkelanjutan.
Ketua Tim Pengabdi, Dr. drh. Zulfikar, M.Si, yang juga Wakil Rektor III Universitas Almuslim Bireuen, memaparkan bahwa kegiatan ini merupakan hasil dari kolaborasi yang solid antara akademisi, mahasiswa, dan masyarakat. Ia didampingi oleh anggota tim, yakni Al Mahfud Saputra, MM, dan Dr. Abdul Malik, M.Si, serta melibatkan mahasiswa dari Program Studi Peternakan Universitas Almuslim yang antusias dan bersemangat tinggi.

“Pelatihan ini dirancang dengan pendekatan praktis dan aplikatif, fokus pada pengolahan pakan alternatif berbahan baku lokal yang mampu meningkatkan daya tahan dan kesehatan sapi, sekaligus mengendalikan berbagai penyakit yang sering menyerang ternak,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya sebatas pemberian teori, tetapi juga praktek langsung yang mampu memberi bekal nyata kepada peternak dalam mengelola usaha ternaknya secara mandiri dan berkelanjutan.

Selain itu, kegiatan ini juga mencakup pelatihan pengendalian parasit dan pencegahan penyakit yang sering menjadi hambatan utama dalam meningkatkan produktivitas sapi. Tak kalah penting, para peserta juga diberikan pengetahuan mengenai strategi pemasaran yang efektif, agar produk ternak mereka mampu bersaing di tingkat lokal maupun nasional.
Pelaksanaan kegiatan ini menjadi momen penting dalam memperkuat kemandirian masyarakat desa, khususnya peternak sapi, melalui pemberdayaan berbasis pengetahuan dan teknologi. Dana yang digunakan bersumber dari kemenristekdikti melalui skema Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang diarahkan untuk memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Dalam sambutannya, Zulfikar menekankan bahwa keberhasilan program ini diharapkan mampu meningkatkan taraf hidup peternak, khususnya dalam hal ketersediaan pakan ternak yang berkualitas, pengendalian parasit yang efektif, serta memperluas akses pemasaran produk. Ia menyatakan bahwa, dengan kemitraan yang erat antara universitas dan masyarakat, pembangunan desa tidak sekadar slogan, melainkan kenyataan yang mampu dirasakan langsung oleh masyarakat.
Sementara itu, Kepala LPPM Universitas Almuslim, Dr. Afkar, menyampaikan apresiasi dan penghargaan tinggi atas dedikasi para dosen dan mahasiswa yang terus berkarya dan membawa nama baik kampus. Ia juga menyampaikan harapan agar kegiatan serupa dapat terus digalakkan dan diperluas cakupannya, agar manfaatnya dapat dirasakan oleh lebih banyak peternak di berbagai daerah.

Di tempat yang sama, Direktur BUMDES Aman Sentosa, Muhammad Fadli, SPd, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada universitas. “Alhamdulillah, Bumdes kami dipercaya sebagai mitra dalam program pemberdayaan masyarakat ini. Pelatihan pengendalian penyakit ternak ini sangat penting dan bermanfaat bagi keberlangsungan usaha peternak di desa kami,” ungkapnya.

Fadli menambahkan, “Dengan ilmu dan keterampilan yang diberikan oleh para dosen dan mahasiswa dari Universitas Almuslim, kami yakin peternak di desa ini akan mampu mengatasi berbagai kendala dan meningkatkan pendapatan mereka. Semoga, kegiatan ini mampu membawa dampak positif jangka panjang yang berkelanjutan bagi masyarakat desa secara keseluruhan.”
Kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi dan inovasi dalam pengabdian masyarakat mampu menciptakan perubahan positif yang signifikan. Melalui pendekatan berbasis teknologi, pengetahuan, dan pemberdayaan masyarakat, diharapkan peternak sapi di desa Aman mampu mengoptimalkan usaha mereka, meningkatkan kesejahteraan, dan berkontribusi aktif terhadap pembangunan daerah.(MZ)
