MAHASISWA UNIVERSITAS ALMUSLIM MELAKSANAKAN KKM INTERNASIONAL DI MALAYSIA

Kedah, Malaysia – Mahasiswa Universitas Almuslim dari Program Studi Ilmu Hubungan Internasional (HI) dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) mengadakan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) di Kampung Aceh, Yan, Kedah, Malaysia, dari tanggal 21 Januari hingga 4 Februari 2025. Kegiatan ini merupakan hasil perencanaan yang telah dimulai sejak tahun lalu.

Respons masyarakat Kampung Aceh terhadap kegiatan KKM ini sangat positif. Banyak di antara mereka, yang secara turun temurun memiliki hubungan darah atau perkawinan dengan penduduk Aceh di Indonesia, merupakan keturunan ke-7 yang kini berkewarganegaraan Malaysia. Meskipun telah tinggal di Malaysia sejak 1808, masyarakat keturunan Aceh di Yan, Kedah, tetap setia menggunakan Bahasa Aceh dalam kehidupan sehari-hari. Mahasiswa Universitas Almuslim disambut dengan penuh antusiasme, mencerminkan adat Pemulia Jamee yang kental dalam tradisi masyarakat Aceh.

Selama KKM, mahasiswa juga menampilkan tarian seni budaya Aceh yang dikelola oleh Sanggar Glopac Internasional (Global Achenese Performance of Art and Culture) Universitas Almuslim. Beberapa tarian yang dipersembahkan antara lain Tarian Ranup Lampuan, Tarian Ratoh Jaro, dan Rapai Geleng.

“Kamo katrep ka meuhudep di sino, ham tem meukalen seni budaya lage nyo rupa. Cukop rapi dan hormoni yang cukop indah. Hana hireuen, tarian Aceh sering menang dalam event-enent internasional lage ka taeu lam berita.” (Meskipun kami sudah hidup cukup lama di sini (Kampung Aceh Yan Kedah), namun kami belum pernah melihat persembahan seni budaya seperti ini. Dengan kerapian dan harmoni yang sangat indah, tidak heran jika tarian Aceh sering menang dalam event internasional sebagaimana yang sering diberitakan).

“Kami telah tinggal di sini untuk waktu yang lama, tetapi belum pernah menyaksikan pertunjukan seni budaya yang seindah ini. Kerapian dan harmoni dalam setiap gerakan sangat memukau, sehingga tidak mengherankan jika tarian Aceh menjadi pemenang di berbagai event internasional yang sering diberitakan.” ujar Tgk Jazni ni Gani, Direktur Kampung Aceh Management Center (KAMC).

Risky Noviaidi, Ketua Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Universitas Almuslim, mengungkapkan rasa terima kasih kepada warga Kampung Aceh Yan di Kedah. “Kami sangat menghargai sambutan hangat dari warga Kampung Aceh, seperti Tgk Jazni, Tgk Raman, Geuchik Abu Bakar, serta Cek Fauzi dan Cut Nyak ‘Ain, yang telah membantu kami. Setiap hari, kami disuguhi hidangan khas yang luar biasa. Semoga kegiatan KKM dan pertunjukan seni budaya Aceh dapat terus dilaksanakan secara rutin dan menjadikan Kampung Aceh Yan sebagai destinasi wisata budaya yang terkenal.”

Tim Sanggar Glopac, di bawah bimbingan Zunuanis, S.Pd., M.Pd. (atau lebih dikenal di Aceh dengan panggilan Koko), berhasil membuat penonton yang berasal dari berbagai daerah terkesima. Seusai beraktivitas di Kedah, rombongan mahasiswa melanjutkan perjalanan mereka ke Chow Kit untuk berdialog dengan masyarakat Aceh setempat.

Kegiatan KKM ditutup dengan pertemuan bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Malaysia. Pertemuan ini bertujuan untuk melaporkan kegiatan yang telah dilakukan di Malaysia dan merencanakan program-program selanjutnya, yang jelas membutuhkan dukungan dari KBRI.

“Penampilan seni budaya oleh rombongan Universitas Almuslim sangat krusial. Selain untuk memperkenalkan budaya kita, hal ini juga penting untuk melindungi keaslian budaya Indonesia dan mencegah klaim dari negara lain,” ujar Pak Berhan A. Muqtadir, Diplomat KBRI yang bertanggung jawab di bidang Penerangan dan Sosial Budaya (Pensosbud).

Penulis : Faizin
Editor : MZ