
Rektor Universitas Almuslim Kunjungi Mindanao untuk Perkuat Kerja Sama Pendidikan dan Keislaman**
Hari ketiga kunjungan resmi Rektor Universitas Almuslim (Umuslim) di wilayah Mindanao berlangsung penuh makna dan menyimpan berbagai momen penting yang berorientasi pada pengembangan pendidikan serta mempererat hubungan antar komunitas Muslim di Indonesia dan Filipina. Pada hari ini, 29 Juli 2025, berbagai kegiatan berlangsung mulai dari pertemuan resmi, penandatanganan nota kesepahaman, hingga dialog strategis yang bertujuan menguatkan visi bersama dalam membangun sumber daya manusia berbasis keislaman dan pemberdayaan masyarakat.
Kunjungan dimulai dengan agenda utama yaitu bertemu dengan pejabat dari Ministry of Basic Higher and Technical Education (MBHTE) Bangsamoro Autonomous Region in Muslim Mindanao. Dalam pertemuan ini, Rektor Umuslim didampingi oleh sejumlah pejabat universitas dan tokoh akademik dari Aceh, menyampaikan sejarah panjang dan perjalanan Yayasan Almuslim Peusangan yang selama ini dikenal sebagai lembaga pendidikan berbasis keislaman yang berkomitmen terhadap pengembangan sumber daya manusia, keilmuan, dan nilai-nilai keislaman yang moderat dan progresif.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor menyampaikan harapan besar agar kerja sama antara Universitas Almuslim dan institusi pendidikan di Mindanao dapat menjadi jembatan untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah, memperluas akses pendidikan, serta berkontribusi dalam pembangunan sosial ekonomi masyarakat Muslim di wilayah tersebut. Ia menegaskan bahwa universitas yang dipimpinnya memiliki pengalaman panjang dalam mengelola pendidikan berbasis keislaman yang dikembangkan secara modern dan inovatif, serta siap berbagi pengalaman dan sumber daya demi kemajuan bersama.
Mohagher M. Iqbal, sebagai perwakilan dari pemerintah regional Bangsamoro, menyambut baik kunjungan ini dan menyampaikan bahwa hubungan antara masyarakat Muslim di Indonesia dan Mindanao memiliki banyak kesamaan, baik dari segi budaya, agama, maupun sejarah panjang perjuangan. Ia menegaskan bahwa kerja sama ini diharapkan tidak hanya sebatas aspek akademik, tetapi juga mampu memperkuat hubungan sosial dan memperkokoh solidaritas antar komunitas muslim di kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya.
Selanjutnya, rombongan melanjutkan perjalanan ke Cotabato State University, salah satu universitas terkemuka di wilayah tersebut. Di sana, mereka disambut hangat oleh Presiden universitas, Prof. Sema G. Dilna, yang menyampaikan apresiasi atas kunjungan dari Indonesia dan menyatakan kesiapan institusinya untuk menjalin kemitraan yang saling menguntungkan. Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) yang mencakup berbagai bidang penting, antara lain pertukaran mahasiswa dan dosen, penelitian bersama, serta pengembangan program studi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman.
Penandatanganan MoU ini merupakan langkah strategis yang diharapkan mampu membuka peluang baru bagi mahasiswa dari kedua negara untuk belajar dan berkontribusi secara akademik dan sosial. Selain itu, universitas juga akan melakukan penelitian kolaboratif dalam bidang keislaman, budaya, pembangunan masyarakat, dan teknologi yang relevan dengan tantangan di kawasan tersebut. Melalui kerja sama ini, diharapkan akan tercipta sinergi yang mampu memperkaya wawasan akademik dan memperkuat jejaring internasional kedua institusi pendidikan.
Setelah dari Cotabato, rombongan menuju ke Jamiat Cotabato, sebuah lembaga keagamaan penting yang berperan sebagai pusat pembinaan keislaman dan pendidikan di wilayah tersebut. Di sana, mereka disambut dengan hangat oleh Saad Hashiem Sindatok, Presiden Jamiat Cotabato, yang menyampaikan apresiasi atas kunjungan dan inisiatif kerja sama yang diinisiasi. Dalam pertemuan ini, kedua pihak menandatangani MoU yang menegaskan komitmen untuk bekerjasama dalam bidang pendidikan keislaman, dakwah, serta pemberdayaan masyarakat melalui program-program pengembangan kapasitas, pelatihan, dan penguatan kelembagaan.
Lebih dari sekadar penandatanganan dokumen formal, momen ini menjadi simbol nyata dari solidaritas dan niat baik untuk membangun jembatan komunikasi yang kuat. Diharapkan, kolaborasi ini dapat membantu meningkatkan pemahaman keislaman yang moderat, memperkuat peran lembaga keislaman dalam membina masyarakat, serta mengatasi berbagai tantangan sosial dan ekonomi yang dihadapi masyarakat di wilayah Mindanao.
Kunjungan hari ini tidak hanya berhenti sampai di situ. Dalam berbagai diskusi dan dialog yang berlangsung, para peserta membahas berbagai peluang pengembangan program pendidikan berbasis keislaman, penguatan dakwah yang moderat, serta pemberdayaan masyarakat melalui inovasi dan teknologi. Mereka juga sepakat untuk memperkuat jejaring dan berbagi pengalaman agar mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya dalam menghadapi tantangan global dan regional yang semakin kompleks.
Secara keseluruhan, kunjungan Rektor Universitas Almuslim di hari ketiga ini menjadi momentum penting dalam memperkuat hubungan antar lembaga pendidikan dan komunitas muslim di Indonesia dan Mindanao. Dengan semangat kolaborasi dan komitmen yang tinggi, diharapkan kerja sama ini dapat memberikan dampak positif jangka panjang, tidak hanya dalam bidang pendidikan, tetapi juga dalam pembangunan sosial, ekonomi, dan keislaman yang berkelanjutan.(Muzammil)
