Rektor Umuslim Narasumber pada Aceh Waqf Summit 2025

Banda Aceh (Selasa, 25-11-2025). Pemerintah Aceh diwakili Sekda, M. Nasir, S.IP, MPA membuka secara resmi Aceh Waqf Summit 2025 yang digelar di Anjong Mon Mata, Komplek Meuligoe Gubernur Aceh, pada Selasa (25/11/2025). Forum strategis yang mengangkat tema “Kolaborasi Efektif Wakaf Menuju Kemakmuran Aceh”. Demikian informasi yang redaksi terima dari Rektor Universitas Almuslim Peusangan Bireuen (Umuslim) Dr Marwan MPd.

Rektor Umuslim, sebagai peserta forum sekaligus diundang sebagai pemateri dalam acara yang bertujuan untuk memperkuat ekosistem wakaf di Aceh sehingga bermuara untuk membangkitkan perekonomian daerah.

Dalam kegiatan Aceh Wakaf Summit tersebut, diadakan berbagai acara, antara lain seminar, diskusi panel dan awarding, dengan menghadirkan sebanyak 25 pemateri yang berasal dari tingkat internasional, nasional dan lokal termasuk akademisi dan praktisi pelaku dan pengelola Wajaf, tambah Dr Marwan.

Sebagaimana dinyatakan oleh Sekda dalam sambutannya tadi, tambah Dr Marwan, bahwa sekitar 255 orang, yang ikut kegiatan ini, baik para narasumber, pakar, akademisi, lembaga filantropi, serta peserta dari kabupaten/kota se-Aceh dan mancanegara yang ikut berkomitmen bersama untuk memperkuat agenda besar pengembangan wakaf di Aceh.

Aceh Waqaf Summit 2025 menjadi bagian penting dari Gerakan Aceh Berwakaf yang tengah digencarkan Pemerintah Aceh. Melalui forum ini, pemerintah ingin membangun budaya wakaf yang kuat, memperkokoh kapasitas nazhir, serta mendorong tumbuhnya wakaf produktif, ujar Rektor mengutip harapan Pemerintah Aceh yang disampaikan Sekda M. Nasir.

Dalam kesempatan itu Rektor Umuslim, sangat mendukung pentingnya kolaborasi multipihak untuk mendorong lahirnya inovasi keuangan sosial Islam. Yayasan Almuslim Peusangan sebagai mengelola Wakaf kampus Umuslim juga telah lama mengikrarkan niat tersebut.

Dalam paparan singkat, Dr Marwan menceritakan tentang ihwal keberadaan kampus Umuslim dan YAP.  Yang diikrar dan diniatkan sebagai kampus wakaf dengan aset dasar sebagian besar tanah dan bangunan kampus tersebut, dan selanjutnya berkembang pada perkebunan sawit dan pasantren terpadu almuslim, pungkas Rektor.