
Bireuen, 20 Oktober 2025 — Universitas Almuslim kembali menorehkan prestasi membanggakan. Melalui tim dari Program Studi Teknologi Industri Pertanian, universitas ini mewakili Bireuen dalam Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-13 yang digelar secara daring di Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan.
Seminar yang berlangsung selama dua hari, 19-20 Oktober 2025, ini mengangkat tema besar “Optimalisasi Lahan Suboptimal untuk Mendukung Swasembada Pangan Berkelanjutan”. Kegiatan ini diikuti oleh ratusan akademisi, peneliti, dan praktisi pertanian dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, bahkan dari luar negeri.
Dalam forum tersebut, tim dari Universitas Almuslim yang terdiri dari Irwansyah S.T., M.Si., dan Syahirman Hakim S.TP., M.Si., serta mahasiswa Muhammad Zulfikar Nasution, mempresentasikan hasil penelitian berjudul “Pengaruh Kecepatan Pengilingan Terhadap Mutu Fisik Beras Melalui Proses Olahan Beras Pratanak pada Padi Varietas Lokal di Kabupaten Aceh Tengah.”

Penelitian ini mengulas potensi padi organik dari Aceh yang selama ini diolah menjadi beras pratanak, sebuah produk beras parboiled yang dikenal memiliki Indeks Glikemik (IG) rendah, kurang dari 55. Sangat cocok dikonsumsi oleh penderita diabetes maupun masyarakat yang mengutamakan pola hidup sehat. Namun, proses penggilingan beras pratanak sering mengalami kendala, terutama tingkat kerusakan selama proses tersebut, yang berpengaruh terhadap kualitas dan harga jual produk.
Irwansyah menyampaikan, “Pengaturan kecepatan penggilingan yang tepat sangat berpengaruh terhadap mutu beras. Dengan teknik yang benar, kerusakan bisa diminimalisasi sehingga kualitas produk tetap terjaga.” Ia berharap, hasil penelitian ini bisa menjadi acuan dalam meningkatkan efisiensi proses produksi beras lokal, sekaligus mendukung pengembangan pangan sehat berbasis sumber daya alam daerah.
Dekan Fakultas Pertanian Universitas Almuslim, Dr. Elfiana, SP., M.Si., menyambut baik keikutsertaan tim tersebut. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan visi universitas dalam mengembangkan penelitian berbasis kearifan lokal dan mendukung program swasembada pangan nasional.
“Kami berharap, hasil penelitian ini dapat memberi manfaat besar bagi petani dan pelaku industri pengolahan beras di Aceh, serta mendukung upaya peningkatan kualitas pangan sehat dari sumber daya lokal,” ujarnya.
Prestasi ini menambah daftar keberhasilan Universitas Almuslim dalam mengembangkan riset berbasis potensi daerah. Semoga, keikutsertaan dalam seminar ini dapat membuka peluang lebih luas bagi pengembangan inovasi dan teknologi pertanian di masa mendatang.(Muzammil)
