Mahasiswa PSL Umuslim kembangkan Inovasi Program MATAHARI di Puskesmas Peusangan Siblah Krueng Bireuen

Pelayanan kesehatan tradisional yaitu memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya pasien dengan pendekatan pelayanan tradisional (Non Kimiawi).

Agar dapat diakses oleh masyarakat maka diintegrasikan dengan fasilitas pelayanan kesehatan dari pemerintah sehingga dapat meningkatkan kesehatan masyarat melalui keterampilan dan penggunaan ramuan obat yang dibina, diawasi secara langsung oleh pemerintah dan tentunya tidak bertentangan dengan norma agama.

Sistem pelayanan kesehatan tradisional ini merupakan subsistem dari Kesehatan Nasional yang diselenggarakan di Puskesmas daerah berupa Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Pemamfaatan Taman Obat Keluarga (TOGA).

Sesuai dengan Pasal 70 Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 204 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional diperlukan upaya untuk mendorong masyarakat agar berperan aktif dalam memanfaatkan Taman Obat Keluarga dan Keterampilan sebagai bagian dari upaya kesehatan tradisional. Oleh karena itu pengembangan TOGA di Puskesmas sebagai sarana edukasi bagi masyarakat dalam penggunaan obat tradisional bagi kesehatan berkelanjutan.

Puskesmas Peusangan Siblah Krueng Kabupaten Bireuen dalam kegiatan pencegahan COVID 19 yang dapat digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta mengatasi gangguan kesehatan ringan pada masyarakat dengan menggerakkan masyarakat melalui pemamfaatan pelayanan kesehatan tradisional yaitu asuhan mandiri melalui pemanfaatan Taman Obat Keluarga (TOGA).

Secara Geografis Puskesmas Puskesmas Peusangan Siblah Krueng memiliki lokasi yang cukup luas dan terpencil dari Kabupaten Bireuen juga sarana prasana kesehatan yang belum memadai menyebabkan masyarakat sulit untuk mengakses pelayanan kesehatan dan juga enggan untuk ke Puskesmas sehingga mereka lebih memilih pengobatan tradisional yang bisa diperoleh dari berbagai tanaman obat yang dapat digunakan di perkarangan rumah.

Oleh karena itu kepala Puskesmas Peusangan Siblah Krueng Ibu Lisa Rita, SKM yang juga sebagai mahasiswa Prodi PSL Umuslim mengembangkan Inovasi Program Pelayanan Kesehatan yang disebut dengan Manajemen Asuhan Tradisional Sehat dan Mandiri (MATAHARI).
Inovasi Program MATAHARI ini juga sebagai bentuk mewujudkan Visi dan mengimplementasikan Misi dari Puskemas Peusangan Siblah Krueng yaitu Mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang Optimal dan Professional, melalui salah satu misinya yaitu meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan secara proaktif sampai kepelosok desa dapat terwujud pula.

Adapun tujuan khusus dari Program MATAHARI ini adalah (1) menjadikan masyarakat dan tenaga kesehatan yang sehat, (2) sebagai suplemen bagi tenaga kesehatan di Puskesmas Peusangan Siblah Krueng, (3) meningkatkan kemandirian dalam upaya peningkatan derajat kesehatan melalui pemanfaatan pekarangan rumah, (4) menjelaskan tentang upaya Promotif yang dilakukan oleh tenaga kesehatan. Dengan harapan Pelayanan Kesehatan Tradisional di Puskesmas Peusangan Siblah Krueng menjadi contoh yang akan diikuti oleh masyarakat nantinya dan menjadi solusi alternatif terciptanya masyarakat yang sehat dan mandiri.

Menurut Ibu Dr. Ir. Sitti Zubaidah, S.Pt., S.Ag., MM., IPM., ASEAN Eng yang merupakan Dosen Pascasarjana Umuslibahwa untuk mencapai salah satu Program Sustainable Development Goals tahun 2030 di Sektor Kehidupan Sehat (Good Health and Well Being) yaitu menyukseskan kesehatan bagi semua masyarakat demi kesejahteraan tanpa memandang usia dan status sosial.

Kegiatan Program MATAHARI ini sangat sesuai untuk menjadi menciptakan kesehatan masyarakat berkelanjutan terutama di Propinsi Aceh.

Inovasi Pelayanan Publik tidak mengharuskan suatu penemuan baru, tetapi dapat merupakan suatu pendekatan atau metode baru yang bersifat kontekstual yaitu berupa inovasi hasil dari pengembangan dan peningkatan kualitas program yang ada. Jenis inovasi Program MATAHARI ini merupakan pelayanan yang dilakukan dengan cara kontak langsung antara pemberi dan pengguna layanan dan pelayanan tidak langsung, ungkap Ibu Dr. Ir. Sitti Zubaidah yang juga mengasuh mata kuliah terkait Pangan, Air dan Energi Berkelanjutan.

Program MATAHARI (Manajemen Asuhan Tradisional Sehat dan Mandiri) ini telah dimulai sejak tahun 2019 yang merupakan salah satu upaya inovasi yang dilakukan pada Program Yankestrad (Layanan Kesehatan Tradisional) Puskesmas Peusangan Siblah Krueng yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemanfaatan ramuan tradisional yang ada dipekarangan sendiri yang dilakukan secara mandiri melalui kegiatan dalam dan luar gedung yang terdiri dari 2 jenis kegiatan yaitu JAK SEHAT (Jamu Kamis Sehat) untuk menyehatkan masyarakat dan tenaga kesehatan dengan cara menyediakan jami siap minum pada setiap kamis dan dilakukan di dalam gedung di Puskesmas Peusangan Siblah Krueng.

Dan MAS DAVID ONLINE (Manajemen Asuhan Tradisional Pada Pasien Positif Covid-19 secara Online) yang merupakan Asuhan Tradisional bagi Pasien Positif Covid-19 secara Online yaitu kegiatan yang dilakukan dengan cara memberikan pembinaan serta melakukan pendampingan pelayanan asuhan tradisional secara online kepada Pasien Positif Covid-19 dan juga keluarga/kontak erat.

Inovasi Program Matahari ini juga telah mendapatkan apreasiasi dari Bupati Bireuen, kehadiran Bupati Bireuen, DPRK Bireuen, KaDinkes dan Bapak Mukhlis Takabeya pada saat lauching kegiatan ini mendapatkan Terbaik 1 di tahun 2021 Puskesmas tentang Pencegahan Stunting serta Ibu Lita Risa, SKM mewakili Aceh ke Tingkat Nasional November 2021 kemarin.

Menurut Ibu Dr. Ir. Sitti Zubaidah yang juga sebagai Ketua Pusat Pengembangan Inovasi dan Hak Kekayaan Intelektual Universitas Almuslim bahwa apa yang telah dilakukan oleh Ibu Lisa Rita dapat dijadikan HKI Geografis Peusangan Siblah Krueng, Bireuen karena bentuk pelayanan yang dilakukan ini melalui faktor manusia (Tim Program MATAHARI) dalam peningkatan pelayanan kesehatan dan pencegahan stunting di desa tersebut dan dapat dijadikan sebagai Pendapatan Anggaran Desa/ Daerah bila ada yang menggunakan bentuk pelayanan seperti yang telah dilakukan oleh Ibu Lisa bersama Tim Program Matahari.